hay pat |
bersama pak RT dan kedua anaknya. Sehat- sehat terus pak RT |
Kemarin tanggal 1 Januari 2022, dan kebetulan sekali tahun baru jatuh di hari sabtu jadi ada kesempatan untuk camping barang cuma dua hari saja, sabtu dan minggu. Saya, istri dan beberapa temen setuju dan memutuskan untuk camping di lereng gunung Sindoro tepatnya di Embung Kledung. Selain tempat yang dituju sangat mudah sekali dan tidak jauh dari jalan utama, juga tempatnya syahdu dan bikin rindu.
Embung kledung sendiri masih ikut Kabupaten Temangggung , terletak diantara Jalan Raya Parakan – Wonosobo dan bisa dibilang masuk perbatasan antara Temanggung dan Wonosobo. Temanggung memang epic alam dan wisatanya. Kalau di Jawa Timur, karena saya rumahnya masuk pesisir, untuk pergi liburan ke tempat sejuk- sejuk harus ke Malang daerah Batu, kalau tidak ya ke Bromo. Tapi tempat yang sejuk- sejuk selalu jadi incaran untuk sekedar jalan- jalan atau camping kayak kemarin.
Camping diawal tahun ini bener- bener bikin
amazing, persiapannya hanya seminggu setelah akhirnya saya dikontak istri untuk
camping di Kledung pada tanggal 1 Januari 2022, karena lumayan bisa berangkat hari sabtu
dan pulang minggu. Tanpa pikir panjang lagi langsung saya iyakan dan kontak beberapa teman yang barangkali akan ikut, Alhamdulillah beberapa bisa ikut kecuali
ada satu orang yang tidak bisa karena kakinya masih sakit.
Perjalanan kami menuju Embung Kledung dimulai dari belanja logistic seperti makanan daging, beras dan sebagainya, meski ternyata di lokasi TKP juga banyak warung. Kami sempat berhenti di warung makan pinggir jalan ketika selepas mau keluar kota Magelang. Sampai di lokasi menjelang Maghrib dan waktu itu mendungnya tebal, pertanda hujan akan turun dengan lebat. Embung Kledung adalah tempat yang paling rekomendasi banget untuk camping, jika kamu tidak punya tenda dan alat- alat oudoor, pengelola Embung Kledung akan menyiapkannya untukmu, mulai dari tenda, matras, sleeping bag dan sebagainya. Jadi kamu tidak perlu repot harus sewa barang camping dari rumah karena disana sudah disiapkan.
Camping di Embung Kledung, masih di lereng Sindoro, teringat dulu pernah mendaki ke puncaknya, mengantarkan saya akan kenangan- kenangan lama, udara dingin itu masih sama dengan udara dingin yang dulu, ketika pertama kali saya menikmatinya. Udara dingin yang menjadi sangat hangat ketika bersama 10 orang temen pendaki untuk mencapai puncak, dan ketika turun dari Sindoro, kami mengalami satu kejadian yang takkan pernah kami lupakan sepanjang hidup kami. Semoga itu menjadi pelajaran yang paling berarti bagi kami.
Setelah makan malam bersama teman- teman dan satu persatu ingin tidur, saya berdua dengan teman kembali ke tenda kami, sepertinya teman saya kecapean hingga tanpa saya sadari, ternyata dia sudah lelap dalam tidur diselimuti udara dingin. Saya malah bikin kopi, mengaduknya dengan perlahan- lahan sambil bergumam dalam hati " Jika malam ini cerah, langit itu pasti dipenuhi bintang gemintang dan bulan purnama, sayangnya malam ini masih mendung", sambil mendengarkan lagu- lagu indie, ingatan saya mengembara kembali ke pos- pos perhentian di Sindoro untuk beristrihat sejenak agar dinihari bisa segera ke puncak, ya beberapa pengalaman dengerin suara- suara yang tidak berwujud juga atau suara keluarga babi babi yang sedang cari makan, malam itu lagu-lagu indie yang saya nyalakan di hp mengantarkan kembali kenangan lama, yang akhirnya membuat air mata saya meleleh. Lamunan saya berhenti setelah akhirnya sesap kopi terakhir habis dan jam menunjukkan 00.00 Wib dinihari.
Buat sebagian orang seperti saya, camping di hutan- hutan, di gunung- gunung atau di pantai, adalah upaya mengingatkan kita untuk selalu kembali ke alam, bahwa yang terpenting dari hidup adalah membagikan kebahagiaan kita bersama orang lain. Nikmatilah segala proses seperti kamu menikmati proses mendirikan tenda padahal rasa kantuk mulai menyelimuti mata dan wajahmu.
Dan ya, saya kecanduan camping, karena dengan begitu saya bisa mengingat masa- masa lama ketika dulu sering naik gunung.
Salam lestari