Beberapa kali saya ke Gunung Prau, beberapa kali juga saya melewatinya dari jalur Desa Patak Banteng. Dan baru kali ini saya ke Gunung Prau lewat jalur Dieng, jalur yang menurut saya banyak landainya. Gunung Prau memang banyak menyuguhkan pemandangan yang menawan, mau dilihat dari mana saja, Prau tetap menyimpan keindahan itu bersama terbitnya matahari dari ufuk timur.
Perbedaan trek jalur yang di lewati ke Gunung Prau begitu beragam, jalur pendakian Desa Patak Banteng yang masih populer hingga sekarang. Dulu basecamp dari Desa Patak Banteng di kantor kecamatan sekarang di pindah agak ke dalam sebelum kantor kecamatan jika dari Wonosobo. Saat ini total ada 6 jalur pendakian resmi Gunung Prau yang bisa kamu lewati ; Desa Patak Banteng, Kali Lembu, Dieng Wetan, Dieng Kulon, Campurejo, dan Wates. Tapi yang paling pendek dan begitu nanjak hanya melewati jalur Desa Patak Banteng.
Estimasi waktu dari jalur Dieng dan jalur Desa Patak Banteng hampir sama, cuma 2 jam perjalanan. Hanya saja camping groundnya berjauhan dari puncak Patak Banteng, sekitar 1 jam perjalanan dari camping ground jalur Dieng ke puncak Patak Banteng. Tapi lansdcape dari jalur Dieng tak kalah bagusnya sama yang Patak Banteng, selain masih minim pendaki juga jalur Dieng menyuguhkan panorama yang mengagumkan.
Waktu itu, kami bertemu dengan dua orang pendaki dari Jogja, laki-laki dan perempuan. Karena mereka hanya berdua, kami minta sekalian gabung mengingat juga pendakian malam itu sedikit sekali orang yang melewati jalur Dieng ini. Tapi siapa sangka dari pertemuan di jalur pendakian ini kami jadi saling mengenal satu sama lain. Yah, Gunung memang menyuguhkan sesuatu dengan memberikan dampak positif bagi kita, salah satunya misalnya bertemu dengan orang-orang yang baik.
Kami sepakat camp bareng-bareng, tapi karena waktu itu kami hanya berburu sunrise, kami tak membawa perlengkapan tenda. Hanya membawa kompor, dan beberapa logistik untuk memulihkan tenaga kami kembali. Begitu sampai di camping ground, nyaris pagi itu begitu sepi dan hanya ada beberapa tenda.
Panorama alam yang indah terhampar begitu saja, keindahan nyata yang terpampang di depan mata benar-benar membuat kita berdecak kagum akan kekuasan Sang Pencipta. Dari atas sini, kamu bisa melihat seluruh keindahan yang di bawah. Dieng yang menawan, Kawah Sikidang yang selalu berasap,Telaga Warna yang memancarkan warna keindahannya dan Sindoro Sumbing yang gagah menantang.
Minggu pagi yang sempurna, setelah sunrise dan sarapan pagi, kami berpamitan dengan kedua teman yang baru kami kenal untuk melanjutkan perjalanan sampai ke puncak Gunung Prau jalur Desa Patak Banteng. Hanya beberapa kali menaiki dan menuruni bukit dan selebihnya trek landai dengan di iringi pemandangan yang indah. Sesekali juga kami mengabadikan moment, ritual yang tak boleh dilupakan sama sekali. Kurang lebih 1 jam perjalanan menuju puncak Gunung Prau jalur Desa Patak Banteng.
Jika dari camping ground jalur Dieng landcape Sindoro Sumbing agak jauh, tidak demikian dengan dari camping ground Patak Banteng yang begitu dekat, juga dengan puncaknya. Menariknya, tugu penanda puncak adalah batas wilayah, jika sebelah kiri wilayah Banjarnegara dan sebelah kanan wilayah Wonosobo. Jadi kamu bisa tidur di dua wilayah sekaligus dalam satu malam. Sesampainya kami di puncak Patak Banteng, ternyata di camping ground disini terlihat rame dan banyak tenda. Sekali lagi mengabadikan moment dengan menggunakan kamera adalah ritual yang tak boleh dilewatkan.
Menikmati keindahan Gunung Prau dari sisi manapun selalu membuat decak kagum setiap para penikmatnya apalagi jika ingin berburu sunrise, Prau adalah tempat yang paling tepat untuk berburu sunrise. Bulan-bulan yang bagus ke Gunung Prau ; bulan April hingga akhir Agustus. Jika berburu sunrise di Prau pada musim hujan dapatnya untung-untungan, karena di musim hujan daerah pegunungan mudah berubah, kadang kabut dan kadang cerah. tidak bisa dipastikan.
Panorama pegunungan dataran tinggi Dieng selalu menyuguhkan keindahan-keindahan yang mengagumkan apalagi keramah tamahan penduduk di lereng gunungnya. Setelah kamu turun dari Gunung Prau, kamu bisa membeli oleh-oleh khas lokal disana atau melanjutkan perjalanan ke Dieng, karena tidak lengkap kalau hanya ke Gunung Prau saja.
Ada banyak kisah saya ketika pertama kalinya ke Gunung Prau, bersama tiga teman berangkat dari Jogja. Waktu itu tak ada satupun pendaki yang naik, hanya kami bertiga. Berniat buka tenda di puncak, waktu itu puncak masih lebat dengan pepohonan dan rumput- rumput liar dan jalur pendakian Patak Banteng yang masih rapat. Hingga akhirnya satu persatu dari kami di tampakin oleh penghuni yang tak kasat mata, serem. Kamu bisa baca ceritanya di sini .
2 komentar
Write komentarsaya belum sempat nih main ke Prau.. Entah kapan bisanya.
Replysempetin main ke prau mba endah, bisa untuk short trip lanjut dieng. recommend
ReplyTinggalkan Komentar Anda di sini, Terima kasih telah berkunjung. EmoticonEmoticon