Rumah bagi saya adalah tempat yang
begitu teduh, nyaman dan tenang. Rumah adalah surga, titik nol kilometer
yang membuat kita merasa ada di pelukan sang bunda. Di rumah, kita bebas
mengenang masa kecil dengan tertawa kemudian sedih karena waktu begitu saja
berlalu. Teman masa kecil yang dulu sering bermain di pantai, satu persatu
pergi merantau di negeri orang untuk mencari penghidupan yang lebih layak.
Rumah adalah firdaus kecil dengan taman yang benar-benar membuat saya merasa
nyaman sekaligus tak ingin beranjak pergi kemanapun. Kampung halaman saya tidak
seberapa luasnya, sejak kecil terbiasa bermain di bibir pantai karena memang
rumah saya pesisir dan sangat dekat sekali dengan pantai. Tapi, di pagi ini
saya rindu rumah, rindu dengan belaian sang bunda yang kini sudah tiada, rindu
dengan sapaan orang kampung yang terbiasa menyapa dengan ala kadarnya, rindu
dengan udara dan cinta dari Ayah yang merupakan satu-satunya yang saya
punya.
Di kampung halaman ketika sedang di rumah, saya terbiasa pergi ke pantai pada pagi atau sore harinya, merasakan asinnya air laut atau sekedar melihat matahari tenggelam dari ufuk barat dengan pesonanya yang mengagumkan. Ya, rumah adalah keindahan yang absurd, kenyamanan yang begitu sempurna, banyak sekali cerita yang tersusun dengan rapi tentang masa ketika saya kecil. Seorang anak kecil bernama Fahmi yang nakal, seorang Fahmi yang selalu dimarahi oleh sang Bunda ketika bermain basah-basahan di laut. Tempat saya mengaji berada di pinggiran pantai, biasanya jika saya telat ikut shalat berjamaah saya pasti di hukum oleh ustad saya apalagi kalau salah ketika belajar ngaji. Tapi, itu semua terbayar ketika saya sudah sedewasa ini.
Rindu rumah dan rindu dengan cerita-cerita
terdahulu tentang saya yang masih seumuran jagung bukan hanya ukiran dongeng
semata, dan meski semua cerita itu kini menjadi sebuah kenangan tapi cerita itu
hidup, sampai ke bagian-bagian kecil di setiap detailnya. Rumah yang telah
membentuk saya menjadi pribadi seperti sekarang ini, rumah yang kemudian
menjadi tujuan dan satu titik yang pada akhirnya saya akan pulang dan kembali
meski kemanapun saya berada, rumah yang selalu saya rindukan ketika saya di
negeri orang. Ibu adalah perempuan pertama yang sangat saya cintai, seorang ibu
yang selalu menjadi inspirasi saya untuk tetap hidup dan menjalani berbagai
hal, seorang ibu yang selalu hidup dalam hati sanubari anaknya meski beliau
sudah tidak ada, seorang ibu yang sampai hari ini selalu saya rindukan meski
pada akhirnya saya menangis karena mengingatnya. Tak ada satu orang perempuan
yang menggantikan posisi seorang ibu, ibu yang berhati mulia dan selalu
berusaha mendidik anaknya untuk menjadi seorang manusia yang terbaik. Jika saat
ini beliau masih ada disini, saya akan menceritakan apapun terhadap beliau,
berkeluh kesah, bercerita bahwa saya selalu di pertemukan oleh orang-orang
baik, bercerita segalanya dengan tiduran di paha beliau sambil di belai dengan
manja. Terbentuknya rumah adalah berdasarkan sentuhan tangan Ibu, di tangan
seorang perempuan yang berhati mulia.
Ibu, aku rindu di manja olehmu, di
belai ketika jatuh dari sepeda dan kaki terkilir karena berlarian. Aku rindu di
marahi olehmu bu, rindu dengan segala hal tentang kita berdua ketika bermain,
ibu yang dulu selalu berusaha membuatku tersenyum ketika aku menangis, Ibu yang
selalu ingin tetap aku bersekolah agar bisa menjadi sarjana dan menggapai
cita-cita, dan ibu yang memaksa aku bangun pagi ketika aku masih mengantuk dan
malas bersekolah. Kini, anakmu yang nakal ini sudah berumur 28 tahun bu, sudah
bukan seumuran jagung lagi. Sudah pandai bermain sepeda apalagi motor, sudah
sering memarahi Abah ketika beliau tak menjaga kesehatannya. Dan kini, anakmu
ini bu sedang mencari arti hidup dan kebahagiaan melalui berjalan melintasi
gunung, bertemu dengan orang-orang baru, lebih menghabiskan waktu di
perjalanan. Aku berharap bu dengan menaiki gunung dan menghabiskan waktu di
jalan bisa lebih dekat lagi denganmu.. Ijinkan Fahmi mencari jalan lain
untuk pulang bu. Aku rindu ibu, sangat rindu.
1 komentar:
Write komentarHome
Replyis
the place
that
always
want
you
BACK
Tinggalkan Komentar Anda di sini, Terima kasih telah berkunjung. EmoticonEmoticon