MENU

Menu
  • Home
  • #TRAVELNOTE
    • Gunung
    • Refleksi
    • Malam Jumat
    • Cerita Perjalanan
  • LINIMASA
    • Catatan Pinggir
    • Catatan Kaki
  • ABOUT
  • DISCLAIMER
  • KATA-KATA
  • TRAVEL BLOGGER
#Travelnote Gunung Sindoro dan Babi Hutan di Pos 3

Sindoro dan Babi Hutan di Pos 3

Gunung
"Gunung selalu menyuguhkan sesuatu yang lain bagi para penikmatnya dan bahkan menjadi sesuatu yang lebih sakral"

Bersama pendaki lainnya dengan view sumbing
Yang saya ingat sehabis mendaki gunung sindoro hanyalah keindahan yang menawan dan hati yang selalu menyebut kebesaran Tuhan, karena capek dan kedinginan dalam pendakian sebanding dengan keindahan di atas pos 3 meski tidak sampai puncak, pendakian ini di lakukan tanggal 25 desember 2013. Kami berlima dengan perempuan dua orang dan laki-laki tiga orang, satu tim ini benar-benar tim yang begitu tangguh karena kita berlima mendapatkan sebuah kesempatan yang begitu berharga untuk menjamah gunung sindoro, gunung yang ketinggiannya 3.153 MDPL. Perjalanan kami mulai dari basecamp sindoro di kledung temanggung, di mulai dari berdoa bersama sebelum pendakian di mulai, doa yang begitu khidmat agar pendakian kami di lindungin oleh Tuhan YME dan berharap tidak ada apa-apa yang akan terjadi selama memasuki hutan, selesai berdoa kami berlima sengaja berjalan kaki untuk sampai ke pos 1 yang jaraknya memakan waktu 2 jam perjalanan, sebenarnya bisa saja naik ojek untuk sampai pos 1 tapi kami tidak melakukannya agar sambil merasakan suasana pedesaan yang begitu sejuk. Sepanjang perjalanan dari basecamp ke pos 1 kami habiskan sambil narsis dan foto-foto bareng. 

Full Tim





Sekitar jam 5 sore kami berlima sampai di pos 1, karena di pos 1 ada warga lokal yang jual gorengan seperti tempe kemul dan sebagainya akhirnya kami memutuskan untuk istirahat dulu di pos 1 sambil makan kacang ijo yang kami bawa dari wonosobo tempat teman kami, tempat singgah kami berlima, dan tempat kami berlima bertemu. Setelah cukup kami beristirahat di pos 1, kami berlima melanjutkan perjalanan menuju pos 2 yang hampir membuat kami semuanya lelah karena sepanjang perjalanan menuju pos 2 kami selalu di kagetkan dengan tanjakan demi tanjakan dan bonus landai hanya sesekali kami jumpai, pertengahan sebelum sampai pos 2 menjelang maghrib kami beristirhat sejenak untuk melepas lelah dan capek, capek dengan tanjakan yang begitu cantik, setelah dirasa cukup beristirahat, sekitar jam 19.15 kami sampai di pos 2, alhamdulillah pas sampai pos 2 ini kami bertemu dengan pendaki lain yang turun gunung, beberapa menit kami istirahat di pos 2 sambil ngobrol dan ngemil gula merah, dan perjalanan ke pos 3 pun di mulai, menurut saya, perjalanan dari pos 2 ke pos 3 ini yang paling berat medannya, di depan kami selalu berbatu dan tidak jarang kami berlima menemukan pohon yang tumbang dan jalan kecil yang membuat kami memilih mana jalan yang benar, trek dari pos 2 ke pos 3 benar-benar sangat menguji kesabaran, karena sampai jalan yang menanjak dan berbatu kami belum sampai ke pos 3, pos harapan kami untuk membuka tenda dan pos yang kami tunggu untuk makan dan ngopi sekedar menghangatkan badan, istirahat dan tidur.

Tenda kami di pos 3

Jalan makin terjal kami daki, bebatuan lebih sering kami temui, tanjakan yg curam dan kesabaran kami pun di uji, kami mulai lelah dan mulai sedikit putus asa tentang pos 3 yang selalu membayang-bayangi kami semua. dan sesuatu terjadi ketika semua lelah itu menghinggapi kami semua, tiba-tiba teman kami perempuan yang berada paling depan berteriak tentang pos 3 "Woi udah pos 3 belum neh " tiba-tiba ada sebuah jawaban orang di dalam tenda "Ini uda pos 3 mba" seketika kami semua kaget dan senang kegirangan, akhirnya kami semua sampai di pos 3 tepat yang 22.30 malam, sesampainya di pos 3 kami semua langsung mencari lokasi buat tenda dan buat api untuk memasak dan semacamnya sebelum pada akhirnya kami semua tidur. Saya tidak bisa tidur, ya saya tidak bisa tidur ketika pada akhirnya saya mendengar suara seperti orang ngorok tapi tarikannya lebih dalam, dan betapa kagetnya saya, di luar tenda kami ada babi hutan yang sedang cari makan dan sesekali menabrak piring di samping tenda kami, dan itu benar-benar bikin saya merinding dan takut, karena dari ketakutan saya itu, bang Andi dan mba Rara menertawai tingkah polah saya yang kata mereka lucu dan benar-benar bikin ketawa ngakak. Ah sudahlah, yang pasti babi hutan itu ga menyerang kami semua ketika kami tidur, yang menjijikannya adalah ketika mendengar suara babi hutan yang seperti orang tidur yang lagi ngorok hanya saja lebih dalam tarikannya hahahahaha... 
Narsis depan tenda pos 3

Well, kami berlima hanya sampai pos 3 karena dua teman kami yang perempuan harus bekerja besok harinya tapi meski kami semua hanya sampai pos 3, suatu hari kami akan mengulangi pendakian ke sindoro hingga ke puncak, entah kapan, kami semua sepakat untuk mendaki sindoro sampai puncak. ini yang namanya puncak bukan segala-galanya tapi kebersamaan yang segala-galanya, toh gunung juga tidak kemana-mana, kita belajar untuk tidak serakah dan selalu sabar dalam keadaan apapun. Thank Guy's 


Thank Guy's




travelnote

Author : travelnote

Share this

Related Posts

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Tinggalkan Komentar Anda di sini, Terima kasih telah berkunjung. EmoticonEmoticon

Subscribe to: Post Comments (Atom)

sering dibaca

  • GILI LABAK, SEPOTONG SURGA DI TIMUR MADURA
    Full tim kecuali bapak-bapaknya ( Foto di pelabuhan Kalianget )  Di pagi hari itu, tanggal 25 mei 2014, tepat  jam 03.30 pag...
  • Merapi Jalur Kinahrejo
    Saya selalu tertarik dengan sesuatu yang berbau tradisi dan budaya, apalagi tentang hubungan antara gunung dengan masyarakat lereng n...
  • WISATA ALAM POSONG
    Lanskap Posong dengan latar Gunung Sindoro Hari minggu kemarin, saya menyempatkan mengisi liburan ke taman wisata alam Posong yang ter...
  • Gunung Lawu jalur Candi Cetho (cerita foto)
    Gunung Lawu terletak diantara Desa Karanganyar Jawa tengah  yang juga berbatasan dengan Magetan Jawa timur mempunya 3 jalur pendakian res...
  • Membaca Diri
    Pada perjalanan yg menghangatkan ingatan. Langkah kaki gontai mengarah pada tujuan yg tak kunjung datang. Pelantun lagu kebeb...
  • Merbabu, Jalur Suwanting.
    Seringkali saya menyebut  gunung merbabu sebagai rinjani-nya Jawa. Memiliki tekstur keindahan sendiri, termasuk dengan sabanany...
  • Gunung Prau Yang Menawan
    Beberapa kali saya ke Gunung Prau, beberapa kali juga saya melewatinya dari jalur Desa Patak Banteng. Dan baru kali ini saya ke Gunung P...
  • Rindu (MONOLOG PAGI)
    Menunggu senja di pantai dekat rumah Rumah bagi saya adalah tempat yang begitu teduh, nyaman dan tenang. Rumah adalah surg...

media sosial


Copyright © #Travelnote
Created by Arlina Design | Distributed By Gooyaabi Templates