Foto by Syahran149 |
The PHP team, pendakian gunung sindoro menjadi cikal bakal dari nama tersebut. Sebuah nama yang dibentuk oleh kebersamaan dan keakraban yang begitu hangat meski kami di selimuti kedinginan yang begitu hebat. Sebuah tempat yang membuat kami menjadi lebih akrab layaknya saudara sendiri, awal dari semua ini terjadi.
Pendakian gunung Sindoro adalah pengalaman yang begitu berharga, pengalaman dan pelajaran, keakraban dan tawa riang Saling mengulurkan tangan dan saling membantu untuk sampai bersama-sama di satu titik yang membuat kami lebih bersyukur akan ciptaan Tuhan Yang Maha SegalaNya. Pertemuan dan meeting point kami di Wonosobo, di tempat salah satu teman yang siap kami repotkan. Hari sabtu tanggal 29 maret 2014 kami datang dan berkumpul di rumah teman di wonosobo, teman kami yang dengan senang hati kami repotkan. Pada hari sabtu pagi itu semuanya datang kecuali mas Tofik. Mas Tofik ternyata lebih telat datangnya karena ada masalah dengan transportasi yang membuat kedatangannya menjadi paling akhir yang datang. Tepat jam 02.00 WIB siang mas tofik datang dan setelah itu kami semua menunggu selesai adzan ashar sembari menunggu mas tofik untuk ganti pakaian.
Video by Syahran149
Kami memulai pendakian Sindoro di waktu sore hari sekitar jam 04.00 WIB sore, berjalan sampai dibawah pos 1 kami pas adzan maghrib.Mau tidak mau kami harus melakukan pendakian malam hari dengan bermodalkan senter dan headlamp. Tim berjumlah 14 orang, dan kami harus bisa saling menjaga dan saling membantu untuk bisa mencapai tujuan kami. Dari pos 1 sampai pos 2 memakan waktu selama 2,5 jam perjalanan dan yang benar benar menguras tenaga dan emosi adalah perjalanan dari pos 2 ke pos 3 kemudian dari pos 3 sampai puncak menghabiskan 4,5 jam perjalanan dan tragisnya kami kehabisan logistik, terpaksa kami harus minta-minta sama pendaki yang turun dari puncak untuk sekedar memberikan air minumnya. Kata adek saya, Eva. "kita itu memancing orang untuk bersedekah". Salah satu teman kami yang bernama tari pernah bilang : "kalau mendaki gunung lagi jangan lupa beli sari roti biar ga kehabisan bekal pas ke puncak".
Foto by Syahran149 |
Sampai di pos 3 sekitar jam 11.00 WIB malam hampir mau jam 12.00 WIB dini hari, pos 3 yang di harapkan cepat datang ternyata full oleh tenda. sesampainya di pos 3 kami langsung mencari lokasi tenda yang cocok dan pas. Saya sendiri dapat tempat dibawah pos 3, waktu tu malam begitu cerah dan kami semua semangat mencari lokasi tenda meski di serang dingin dan kantuk yang begitu hebat. Minggu pagi, sekitar jam 06.00 WIB saya kebangun karena kelaperan, laper selalu menjadi senjata ampuh untuk membangunkan seseorang dari tidurnya yang lelap dan hebatnya itu selalu berhasil. Jam 08.30 WIB pagi kami siap siap untuk berangkat ke puncak sindoro, puncak yang kami nantikan dan harapkan.
Bangun, Sebab pagi terlalu berharga, tuk kita lewati, dengan tertidur
Bangun, Sebab hari terlalu berharga, tuk kita lalui dengan bersungut-sungut
Berjalan lebih jauh menyelam lebih dalam jelajah semua warna
Bersama, bersama
Bangun,Sebab hidup teramat berharga dan kita jalani jangan menyerah
Berjalan lebih jauh menyelam lebih dalam jelajah semua warna
Bersama, bersama, bersama
4,5jam kami lakukan perjalanan dari pos 3 ke puncak, waktu yang cukup panjang untuk menenangkan ego yang selalu berontak untuk kembali lagi ke pos 3. Tapi saya lihat semangat teman-teman yang lain yang begitu antusias untuk sampai ke puncak, kemenangan yang akan segera kami raih ada di 4,5jam kedepan, puncak sindoro, puncak kemenangan, puncak yang selalu di harapkan. Kesabaran benar benar diuji, kesabaran dan emosi benar benar di uji ketika naik ke puncak, satu perjalanan yang paling panjang dan treknya selalu ke atas dan jarang dapat bonus landai. kami kewalahan ya kami kewalahan. di situ semuanya berperang melawan diri, melawan emosi, melawan ego hingga sekitar jam 13.30 siang kami sampai di atas puncak sindoro dan disana kami semua berpelukan, ya kami semua benar-benar berpelukan untuk kemenangan kami, teman kami syahran pernah bilang "puncak adalah pilihan dan turun adalah kewajiban" ya itu benar, tinggal kita memilihnya, bukankah bahagia itu pilihan.
Dokumenter pendakian gunung sindoro (Video by Syahran149)
Setelah pendakian sindoro selesai, kami masih aktif di dunia media social untuk selalu menyambung silaturahmi agar tidak hilang begitu saja. Dari gunung sindoro, kami belajar apa arti kebersamaan, kami belajar bagaimana membantu teman dan mengulurkan tangan di saat susah. puncak adalah hadiah, turun itu kewajiban yang harus di tempuh tergantung kita semua mau pilih yang mana. tergantung kita juga mau seperti apa dalam hidup di dunia. dan yang paling saya ingat sampai saat ini adalah adek saya si eva percaya kalau di puncak sindoro ada yang jualan nasi padang dan dia senang banget karena dia bawa dompet dan ketika saya bilang itu hanya di php aja sama para pendaki lain akhirnya dia bilang "ternyata para pendaki itu pembohong ya" nah disini adalah pelajaran bahwa kita tak boleh percaya dengan siapapun, percaya boleh tapi jangan terlalu percaya.
Thank to : Bang andi, Bang ade, Syahran, Iwan, Bois, Caca, Nanang Taufiq, Mba cici, Eva, Mentari Indah Aurora, Mba Rara, Fara Ara dan Wira Sitinjak. Semoga kita akan selalu menjadi keluarga besar sampai kapanpun meski hanya pendakian sindoro yang kita mulai.
Berdoa sebelum mendaki (Foto by Syahran149) |
Cerita ketika turun dari Gunung Sindoro
Pukul 06.15 menjelang malam setelah maghrib tepatnya kami semua sudah siap turun setelah tenda dan peralatan gunung lainnya di bongkar dan di packing dimasukkan lagi ke dalam tas carier. Kami mulai melewati turunan setelah pos 3 perjalanan menuju pos 2 yang memakan waktu lebih dari 2 jam karena sebagian dari teman kami cedera. Jadi jalan harus pelan karena didepan jalan turunan yang sangat curam hingga memaksa kami untuk merangkak dan jalan jongkok.
Turun dari puncak (Foto by Syahran149) |
Sekitar pukul 09.00 WIB kami semua sudah sampai di pos 2, pos yang begitu kami harapkan agar cepat sampai ke pos 1. Lama kami istirahat di pos 2 ini sekalian memulihkan sisa sisa tenaga yang di keluarkan dari pos 3. Setelah lama beristirahat di pos 2 kami kemudian melanjutkan perjalanan, nah diperjalanan dari pos 2 ke pos 1 satu persatu kejadian aneh menghinggapi kami, dari teman kami yang bernama Ara di ikuti perempuan di belakang dia, Tari yang melihat banyak makhluk dari dunia astral dan syahran yang benar-benar merasakan bahwa kami ternyata melewati tempat yang sama berulang kali, patokan jembatan sebagai patokan yang dekat dengan pos 1 tak kunjung kami temui. Kami lelah, semuanya lelah bahkan kami tak bisa cepat turun karena salah satu dari kami terluka dan cidera. Sebenarnya semuanya merasa bahwa kami melewati tempat yang sama berulang kali dan di ikuti oleh perempuan di belakang tapi kami tidak cukup berani untuk cerita di tempat itu, karena hutan dan malam yang begitu pekat dan yang lebih seramnya mendukung adalah suara hewan-hewan di hutan yang cukup bikin bulu kuduk merinding.
Keluarga Besar The PHP team (foto by Syahran149) |
Saya merasakan lebih seram ketika saya menyinari jalan adek saya si eva dengan jalan mundur karena tiba-tiba saya kaget melihat sosok yang males banget saya temui. ya sosok dari dunia lain seperti energi kami berbenturan hingga saya kaget melihat sosok pocong yang berdiri menunduk di bawah pohon. Dan ya, saya hanya bisa diam dan melihat teman-teman di belakang.
Kelaparan setelah habis dari puncak (foto by Syahran149) |
Jam 02.30 pagi kami baru sampai di pos 1, tepatnya di pick up teman yang jemput kami, mas Aji. Mas Aji dan Bondes menjemput Tari yang cedera ke atas pos 1 dan kemudian ngojek sampai tempat parkir pick up.
turun gunung benar-benar luar biasa lamanya dari pada pendakian ke pos 3 nya, lebih membuat bulu kuduk merinding.
2 komentar
Write komentarkangen kalian semua
Replykapan kita kemana lagi teman?????
ReplyTinggalkan Komentar Anda di sini, Terima kasih telah berkunjung. EmoticonEmoticon