Sehabis makan bakso disambi lihat sunset di bukit Malimbu 1, Lombok 2013. |
Merindukan mereka-mereka yang pernah menjadi bagian dari perjalanan
Mereka yang telah seketika menjadi seperti keluarga sendiri
Pantai tempat bersua yang indah, ketinggian gunung tempat merenung yang paling agung
Dari puncak-puncak gunung aku berdoa
Dari kedalaman laut aku belajar bersyukur
Perjalanan memberikan semuanya, Tuhan memberikan pelajaran yang paling penting untuk manusia
Tentang diri sendiri yang harus di taklukkan, tentang kesabaran yang harus dikendalikan
Dan tentang Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Besar.
Sesungguhnya kesombongan adalah kemunduran dari peradaban manusia itu sendiri
Orang-orang yang sudah mendahului kita merupakan pelajaran yang harus kita petik sebagai hikmah
Menerima hidup dan merayakannya dengan bersyukur setiap hari merupakan kewajiban manusia
Di setiap lekukan ombak yang indah mengajarkan bagaimana kita seharusnya bertahan
lalu kemudian bangkit lalu kemudian berpasrah berdoa.
Waktu terus berlalu, manusia terus berubah, dunia perlahan juga menjadi renta
Kita akan selalu menjadi musafir.
Dan sebagaimana musafir, seharusnya kita menundukkan hati, dalam lingkaran status yang sama
Musafir mengabaikan jabatan dunia, karena dalam perjalanan kita selalu sama ; mencari kebenaran dan ketenangan hati, bukankah ketenangan hati disana letak bahagia itu?
Menjadi musafir akan perjalanan berarti mencoba untuk berproses menghargai manusia-manusia lainnya.
Aku rindu,
Jalan sendirian ke tempat yang jauh
dan terserah Tuhan apa yang terjadi pada nasibku di jalan
Aku ingin jujur pada diri sendiri di tulisan ini bahwa aku rindu akan semua itu
Aku rindu bali yang pasarnya berbau dupa
Aku rindu ketiduran di atas kapal ferry sambil mendengkur karena kelamaan sampai
Aku rindu kenalan dengan orang baru, kebaikan mereka masih terkenang dalam ingatan
Ya, aku senantiasa merindu perjalanan-perjalanan itu..
Tinggalkan Komentar Anda di sini, Terima kasih telah berkunjung. EmoticonEmoticon