MENU

Menu
  • Home
  • #TRAVELNOTE
    • Gunung
    • Refleksi
    • Malam Jumat
    • Cerita Perjalanan
  • LINIMASA
    • Catatan Pinggir
    • Catatan Kaki
  • ABOUT
  • DISCLAIMER
  • KATA-KATA
  • TRAVEL BLOGGER
#Travelnote Jalan-jalan GILI LABAK, SEPOTONG SURGA DI TIMUR MADURA

GILI LABAK, SEPOTONG SURGA DI TIMUR MADURA

Jalan-jalan


Full tim kecuali bapak-bapaknya ( Foto di pelabuhan Kalianget ) 


Di pagi hari itu, tanggal 25 mei 2014, tepat  jam 03.30 pagi. Saya dan ketiga teman saya yang lainnya menempuh perjalanan dari Bangkalan menuju Sumenep. Sekitar jam 07.00 pagi kami sudah sampai gerbang masuk kota sumenep kemudian langsung mencari penyebrangan buat ke pulau tersebut. Minimnya info untuk sampai ke pulau gili labak membuat kami bertanya-tanya pada warga setempat, hingga akhirnya kami tersesat  mencapai 10 KM lebih keluar dari kota sumenep, padahal seharusnya tujuan kami ke pelabuhan kalianget. Akhirnya, kami memutar arah kembali ke kota sumenep lagi setelah mampir ke minimarket terdekat untuk bertanya kejelasan info mengenai penyeberangan ke pulau gili labak tersebut, ternyata tidak semua orang lokal tahu tentang keberadaan pulau tersebut. 

Kami kembali ke dalam kota sumenep mencari pelabuhan kalianget, tidak mau terulang lagi kesalahan yang pernah kami alami, sampai depan terminal kami bertanya sama ibu-ibu warung tentang pelabuhan kalianget dan benarlah adanya, pelabuhan kalianget tinggal sedikit lagi kami jumpai. Saya merasa bahwa trip kali ini lebih ke tersesatnya dan itu lebih seru karena kami mencari bersama-sama letak jalur penyebrangan menuju pulau gili labak, dan pintu masuk untuk menyebrang ke pulau gili labak adalah melalui pelabuhan kalianget. Sampai di pelabuhan kalianget, kami lalu memarkir mobil, kemudian saling berpencar.  Sebagian mencari warung makan,  sebagian lagi mencari toilet untuk buang air besar dan sebagian belanja buat tambahan logistik untuk di makan di gili labak. 

Setelah urusan perut, urusan toilet dan urusan belanja-belanja selesai, kami berdiskusi dimana lebih tepatnya untuk parkir mobil, tidak perlu berpikir panjang akhirnya kami memarkir mobil di kantor polisi. Kami menitip mobil di kantor polisi agar aman saja, jarak dari pos polisi sampai ke pelabuhan kalianget bisa di tempuh dengan jalan kaki. Setelah mobil di parkir, tas-tas dikeluarkan satu persatu berikut dengan logistik, kami lanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menuju pelabuhan kalianget. Ketika di perjalanan kami disambut dengan suasana yang belum kami lihat sebelumnya, kami semua melihat kapal yang bentuknya seperti kapal ferry tapi ini versi kayunya dan kapal itu mengangkut mobil, saya sendiri berpikir “itu serius mobil di angkut pakai kapal ferry yang terbuat dari kayu, bagaimana kalau tenggelam”.


Main layang layang 
Belakang pulau

menjelang pulang


Dan semua pikiran buruk tentang ferry itu terus saja berlanjut, canggih ya. Madura dengan notabene masyarakatnya nelayan bisa sampai berpikir kesana dalam membuat kapal ferry tiruan, hingga sampai mengangkut mobil dengan beratnya yang seperti itu, luar biasa. Sampai di pelabuhan kalianget, kami langsung cari perahu yang akan mengantar kami semua ke gili labak. Kami kemudian ketemu dengan bapak-bapak pemilik perahu, dan dengan tanpa basa basi kami langsung menanyakan harga, kemudian dengan tanpa basa-basi pula bapak itu bilang harga 500.000 rupiah, sempat kami tawar berkali-kali hingga harga sangat jatuh tapi bapak itu tetap keukeuh dengan kemauan harga darinya. 

Akhirnya, setelah diskusi panjang dengan teman yang lain, kami menyetujui  harga 500.000 rupiah untuk mengantar kami selama  5 jam PP. Perlu diketahui, untuk menyebrangi pulau gili labak butuh waktu 2,5jam sekali jalan dengan perjalanan laut. Jam 09.30 pagi perahu kecil yang kami tumpangi berangkat, kami berada di perahu kecil ini selama kurang lebih 2,5 jam ke depan. Awal mula perahu berjalan, pertama-tama kami menikmati berfoto masing-masing dengan view laut dan pulau-pulau sebelahnya. Setelah kami semua bosan dengan berfoto-foto, satu persatu dari kami tidur pulas, tidur dengan terombang-ambing oleh ombak besar. Sesekali ombak itu sampai membasahi baju kami, saya yang tidak tidur dan sedang ngobrol dengan kedua bapak tersebut selaku kapten perahu kami melihat dengan mata kepala saya sendiri bagaimana ombak itu membasahi baju mereka.

2 jam lebih kami habiskan di atas perahu, dan seketika pemandangan pulau gili labak sudah nampak di depan mata, satu persatu teman-teman yang lain bangun dari tidurnya yang lelap meski di ombang-ambingkan oleh ombak. Dan kurang dari satu jam, perahu mulai merapat di pulau gili labak, kami menyiapkan tas apa saja yang dibawa kemudian logistik. Sisanya yang tidak akan kami pakai nantinya akan kami tinggal di perahu biar tidak terlalu berat membawanya. Dan, WELCOME TO GILI LABAK. Gradasi pasir putih dan air laut yang bening kehijauan membuat saya sendiri ingin cepat loncat dari perahu untuk renang. Karena, sayang sekali melewatkan moment seperti ini, sayang sekali ke pantai tidak basah, sangat disayangkan. Dan lalu kami sudah menginjakkan kaki di atas tanah yang mempunyai penduduk  kurang lebih dari 40 kepala keluarga tersebut. 

Sesampainya kami semua di gili labak, kami langsung mencari tempat teduh untuk sekedar duduk, minum dan istirahat sebentar sambil menikmati pemandangan yang luar biasa menakjubkan di depan mata. Beberapa menit kami berempat meneduh, kami langsung mencari masjid atau mushola, barangkali memang ada mushola atau masjid buat shalat dhuhur. Dan kami menemukan juga tempat shalat, sebuah masjid di kampung yang kecil dengan di kelilingi oleh pohon kelapa yang sanggup bikin kami ingin meminum buah kelapa itu. Masjid di gili labak memiliki air payau, jadi kalau ingin berwudhu’ atau sekedar mau mandi, kamu akan merasakan air payau membasahi kulitmu.

Setelah kami menunaikan shalat dhuhur bebarengan di masjid kampung penduduk, saya dan teman-teman yang lainnya kembali ke tempat teduh tadi untuk sekedar istirahat dulu. Saya sendiri sudah tak sabar ingin menyentuh dan menjamah air lautnya gili labak. Karena sangat di sayangkan jika ke tempat yang indahnya keterlaluan begini tidak menikmati suasananya, perpaduan air laut biru dengan langit biru bercampur dengan awan yang menggumpal begitu saja. Gradasi yang begitu mengagumkan, seperti sebuah lukisan yang begitu sempurna di ciptakan. Sementara teman saya masih bermain dengan layang-layang yang dia pinjam dengan orang-orang yang baru dikenal, tanpa basa basi lagi saya langsung nyebur ke air laut yang begitu biru bercampur dengan suasana alam. 

Pandangan ke depan hanya laut dan semilir angin yang selalu berhasil membuat saya mengantuk. Berjalan sebentar dari tempat saya renang tersebut, ada seperti kolam kecil dengan airnya yang begitu bening, kami semua tak ingin melewati momen ini. Kamera dimainkan terus-terusan untuk menangkap kegiatan kami di pulau yang seperti surga ini, tak ingin kehilangan moment yang begitu indah, setiap jepretan kamera selalu dimainkan bahkan sampai ke kamera underwater yang selalu saya pegang.



Seperti kolam renang di pulau sebagus ini 


Puas dengan bermain layang-layang, puas dengan foto-foto, puas dengan berenang, puas dengan segala hal yang sudah kami lakukan di pulau gili labak ini, saatnya beranjak pergi ke belakang pulau. Untuk mengelilingi pulau gili labak tidak butuh waktu lama dengan berjalan kaki, hanya yang membuat berat untuk mengelilingi pulau adalah panasnya matahari yang sangat keterlaluan. Kami memutuskan untuk mengelilingi pulau gili labak, sampai dipertengahan jalan kami berhenti karena panasnya matahari yang membakar kaki kami, sandal saya sengaja saya tinggal di atas perahu agar bisa menyentuh pasir putihnya secara langsung tanpa media apapun. 

Sampai di belakang pulau, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan mengelilingi pulau gili labak karena panas mataharinya seperti membakar kulit. Kami memasuki perkampungan penduduk lokal disana, masuk melalui sawah dan perkebunan warga setempat. Di pulau gili labak untuk mendapatkan pohon kelapa sangat mudah, tinggal ijin pada warga yang punya pohon kelapa tersebut dan warga menyuruh untuk memanjat pohon kelapa yang begitu tinggi. Sayangnya, diantara kami tidak bisa memanjat pohon kelapa dan akhirnya planing buat minum air kelapa gagal, mungkin lebih tepatnya tertunda. Kami melanjutkan kembali perjalanan ke pantai, masih ingin nyebur dan renang di birunya laut, masih tak ingin pulang dulu sebelum segala hal dituntaskan disini.



Menikmati Kebebasan 
Kapal ini bisa mengangkut mobil 


Penduduk di pulau gili labak ini menggantungkan kehidupan mereka pada laut, karena itu kebanyakan mereka adalah nelayan. Tidak ada jalur listrik di gili labak, ketika pergi ke masjid saya menemukan aki besar tersimpan rapi di teras masjid. Mereka mengandalkan diesel dan aki untuk penerangan mereka jika malam, jika siang listrik dari sumber aki dan diesel dimatikan, begitu tenang ada di perkampungan ini. Tidak ada keramaian tidak ada asap knalpot, hanya debur ombak dan semilir angin sepoi yang sesekali singgah. Saya sempat berpikir, Tuhan menciptakan sebuah pulau yang ada perkampungan seperti di gili labak beserta dengan rezeki yang akan mereka dapatkan. 

Perkampungan di gili labak itu di kelilingi laut dan di tumbuhi pepohonan kelapa dan tumbuhan lainnya juga, beginilah cara Tuhan memberikan rezeki kepada umat manusia, Tuhan memberikan laut agar di manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari warga di perkampungan gili labak tersebut. Sangat sempurna, Tuhan tidak pernah membiarkan umatnya kelaparan. Dan mungkin warga di pulau gili labak berada di satu titik rasa syukur, satu titik dimana semua hal harus di syukuri, mereka yang tinggal di pulau itu sangat tidak kekurangan apapun. Tiba-tiba saya ingat dengan nyanyian koes ploes yang di aransemen ulang oleh musikimia yang berjudul kolam susu, sampai di bagian lirik “bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri dirimu” dan benarlah adanya, kail dan jala cukup menghidupi warga kampung di gili labak tersebut, mereka hampir tidak kekurangan apapun. 

Mereka kaya dengan rezeki dari Tuhan, ikan segar mereka dapatkan di lautan yang begitu luas tersebut, tak perlu ke pasar. Jika kita tahu caranya bersyukur dan berada pada titik syukur yang begitu tinggi maka kita bisa lebih rendah hati. Gili labak bagi saya adalah satu pulau yang Tuhan ciptakan di bumi Madura, suku Madura yang sebagian orangnya adalah pelaut yang begitu tangguh. Saya percaya nenek moyang saya adalah seorang pelaut, pelaut yang berlayar dari pulau ke pulau, pelaut yang selalu mencari rezeki pemberian Tuhan. Dan begitulah gili labak, manusia yang menetap disana adalah manusia-manusia yang berada pada hidup yang begitu tinggi karena apa yang mereka dapatkan adalah apa yang sudah Tuhan berikan secara langsung.



Foto jepret terus 
 
Kami menikmati kebebasan itu

Jam di tangan menunjukkan jam 16.30 sore hari, sepertinya kami harus pulang karena kami sudah di tunggu oleh kedua bapak nelayan, kedua bapak nelayan yang dengan setia menunggu kami berjam-jam. Setelah selesai acara foto underwater dn siluet sore, kami prepare buat menyebrang ke pelabuhan kalianget dengan memakan waktu 2,5 jam juga. Jam 17.00 sore kami sudah menaiki perahu yang kami sewa dari pelabuhan kalianget, di sore hari ini kamu bisa melihat dari atas kapal bintang laut yang berwarna biru. Benar-benar sangat puas acara traveling kali ini, kebersamaan dengan teman-teman traveler dan kebersamaan pula dengan warga lokal di perkampungan gili labak.

Saya tahu sekarang bahwa di bagian wisata bahari, Madura tidak bisa di pandang sebelah mata lagi.Perjalanan pulang ke pelabuhan kami tempuh, matahari tenggelam di sebelah barat, warna orange dan warna kemerah-merahan di atas langit di tengah laut mulai memamerkan keindahannya masig-masing.Membuat perjalanan kami begitu berwarna, seperti di sambut oleh semesta alam bahwa hidup itu indah. Terima kasih gili labak, keindahanmu akan saya ceritakan kepada orang-orang bahwa kau layak untuk di sambangi, tempatmu adalah tempat paling romantis yang pernah saya datangi. 

Saya akan bercerita mengenai lautmu, bahwa ada sebuah tempat, bahwa ada sepotong surga di ujung Madura yang sangat wajib di kunjungi bagi siapa saja yang mencari keindahan ciptaan Tuhan yang selalu mengagumkan. Sampai di pelabuhan kalianget jam 19.00 malam, setelah membayar sewa perahu kami langsung berpencar lagi setelah ambil baju kering dari mobil. Dua orang teman pergi ke kamar mandi, saya bersama teman saya pergi ke warung buat makan tahu goreng yang super duper enak. Maklum sih kami sangat kelaparan sekali. Terima kasih Adioz, Mba Uty dan Mba Lynda, semoga kita bisa bertemu lagi di next trip berikutnya.


 
Senja mengiringi kami kembali ke peradaban 


NB :

  • Untuk menyebrang ke pulau gili labak harus melalui pelabuhan kalianget dahulu kemudian dari pelabuhan kalianget sewa kapal, untuk sewa kapal harga normal adalah Rp.500.000 syukur bisa jatuh di tawar dari harga normal itu dan ditempuh perjalanan laut selama 2,5 jam.
  • Sekedar info, untuk di gili labaknya sendiri tidak ada air tawar. Adanya air payau, air sumur di dekat masjid menjadi alternatif jika memang mau cuci muka atau sekedar berwudhu’.
  • Untuk sewa atau booking perahu bisa menghubungi Bapak Wi Gunawati 087850072060, beliau baik dan ramah terhadap pelanggannya.






travelnote

Author : travelnote

Share this

Related Posts

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

34 komentar

Write komentar
D. Indah Nurma
12 June, 2014 delete

Komen ah.. Haha. Halo selamat keep in touch gara2 ketemu via instagram. Sampai jumpa lagi.

Reply
avatar
travelnote
15 June, 2014 delete

bahahhaha, yah minimal bisa ada yang komentar ya alhamdulillah pemirsahhh bahahah

Reply
avatar
D. Indah Nurma
15 June, 2014 delete

iya dong, meninggalkan komentar itu berguna sekali untuk menjaga ke-eksis-an di dunia blogging. haha

Reply
avatar
travelnote
15 June, 2014 delete

bahahaa, bener banget.. setidaknya ada jejak yang di tinggalkan hehe, emangnya kaskus

Reply
avatar
Nurul alfiana
12 July, 2014 delete

halooo ikut komen jg ah :D haha
ternyata mas fahmi bikin cerita gili labak juga. dpt dari buka2 G+ nya si indah :D

Reply
avatar
D. Indah Nurma
12 July, 2014 delete

Jiah... kepo dia. haha...

Reply
avatar
Unknown
04 September, 2014 delete

wah ceritanya bikin ngiler :D Alhamdulillah besok memang mau kesana jadi gak sabar ^_^

Reply
avatar
Unknown
06 September, 2014 delete

Ayo2...
Sy insya allah bs bantu guide..
Domisili & asli disumenep..
Paket perahu, makan 2x, perlengkapan snorekling, foto2 & pelampung..
Roly.
08179380900.
085311888846.
085711888846.

Reply
avatar
Anonymous
26 September, 2014 delete

Very nice info, pak wi welcome banget, membantu banget buat nyewa kapal

Reply
avatar
Wisata Jawa Timur
03 November, 2014 delete

Wisata Gili Labak memang menyenangkan bro., pulaunya masih indah dan jarang orang kesitu karena orang2 pada belum tahu.

Reply
avatar
Anonymous
17 November, 2014 delete

mas ramli bisa diinfokan lebih jelas kira-kira paketannya kena harga berapa ?

Reply
avatar
Rizki Tri Mayasari
16 February, 2015 delete

fahmiiii ajakin aku kesana dooongs...........

Reply
avatar
travelnote
02 March, 2015 delete

Mba kiki nanti kita kesana , pe er kita tuh tinggal kita bikin itineary nya aja capcuss

Reply
avatar
Unknown
29 July, 2015 delete

2 hari yang lalu saya abis dari sana, sekarang tarif sewa kapal minimal 700rb pp, kalau nginep/camp di gili labak bayar 2x. Ngomong2 thanks info perjalanannya min, pak wi recomended banget itu udah

Reply
avatar
Unknown
17 August, 2015 delete

Utk informasi tentang gili labak biaya dan penginapan bisa hubungi saya, kebetulan rumah saya dipesisir desa kombang pulau poteran, langsung berhadapan dg pulau gili labak, jarak tempuh lebih cepat sekitar 1 jam perjalanan dan biaya lebih murah. Tiap minggu banyak wisatawan yg berangkat dari rumah karena jarak tempuh lebih cepat. Untuk yang lebih simple berangkat dari pelabuhan kalianget dengan biaya yang lebih mahal dan jarak tempuh sekitar 2-3jam
Pin BB: 24ED643A
No HP : 087750066266 / 083807163506

#untuk BBM sinyal terkadang tidak mendukung bisa langsung hubungi nomer ponsel

Reply
avatar
Unknown
01 September, 2015 delete

Penyebrangan dari desa Kombang dengan melakukan 2x penyebrangan penyebrangan pertama untuk mobil 25rb motor 5rb dengan waktu penyebrangan 10menit menggunakan kapal feri ke pulau poteran lalu melakukan perjalanan dgn menggunakan mobil/motor menuju desa kombang sekitar 30menit,penyebrangan dari desa kombang sangatlah dekat dgn memakan waktu 1 jam
Tarif penyebrangan ke gili labak
1-5org 450-600
6-10org 600-650
11-15org 650-700
16-20org 750-800
21-25org 900-1jt
25-30org 1jt-1,2jt
#Harga sewaktu-waktu bisa berubah tergantung cuaca
#untuk sewa senorkel 40-50rb/org tergantung banyaknya orangnya

Reply
avatar
Pulau Gili Labak Sumenep
16 October, 2015 delete

seru banget menikmati keindahan pulau gili labak di sumenep - pulau madura.. oia, koq itu ada kayak semacam kolam renang gitu, waktu itu kita kesana, gak ada seperti itu? dimana lokasinya?? jadi penasaran..

Reply
avatar
Halo Indonesia Tour-Travel
26 October, 2015 delete

Mau liburan Grup / Privat, harga backpacker, Gili Labak - Malang Selatan - Banyuwangi - Lumajang - Rafting - Gunung Kidul - Jogja - Bali Dll...

Silahkan hub.
081235618281 / 085730077308
54E0B52 / 7ECC7D00
www.halo-indonesia.com

Reply
avatar
Gili Labak
28 October, 2015 delete

Wista disini memang mengasyikkan., apa lagi sama pacar., hehehe

Reply
avatar
Hanafy
05 January, 2016 delete

Waw.. makasih gan info travelnya, kebetulan saya ada rencana mau k giri labak

Reply
avatar
Unknown
25 March, 2016 delete

kalau mau kesna trs nginep dihotel apa ya kira2 mas?

Reply
avatar
travelnote
08 April, 2016 delete

di Sumenep banyak hotel mas , berkisar antara harga 50ribu-100ribuan

Reply
avatar
travelnote
08 April, 2016 delete

Sama sama ya mas hehe

Reply
avatar
travelnote
08 April, 2016 delete

Alhamdulillah, beliau benar benar sangat welcome dan begitu ramah gan

Reply
avatar
travelnote
08 April, 2016 delete

Mantappp..

Reply
avatar
Paket Wisata Gili Labak
21 April, 2016 delete

Tulisanya keren mas, mantap pokoknya, jangan sungka kembali ke salah satu surga tersembunyi di madura ya mas

Reply
avatar
Unknown
24 April, 2016 delete

Klw Skrg Nyampek brapa Gan Untk sewa perahu ke Gili labak pp

Reply
avatar
Unknown
24 April, 2016 delete

Klw Skrg Nyampek brapa Gan Untk sewa perahu ke Gili labak pp

Reply
avatar
travelnote
25 April, 2016 delete

nyampek harga 700 PP gann..

Reply
avatar
travelnote
25 April, 2016 delete

Siap mas, yang penting ketika saya kembali kesana lagi. saya ga melihat sampahh di tepi pantainya. bagian kebersihan pantai harus kita jaga bersama mas .hehe

Reply
avatar
Unknown
14 September, 2016 delete

Info Jasa penyebrangan Wisata Gili Labak
Kami menyediakan 2 Jalur penyebrangan :

1.Jalur penyebrangan Desa Kombang dengan lama penyebrangan kurang lebih 1 jam
2. Jalur Penyebrangan melalui pelabuhan Kalianget dengan lama penyebrangan 2 jam.

Hubungi Kami :
Sumenep Adventure
082333390334 (WA)
087750066266 (CALL ONLY)
gililabakisland_id (LINE)
gililabak_island (INSTAGRAM)

Reply
avatar
Unknown
14 September, 2016 delete

Info Jasa penyebrangan Wisata Gili Labak
Kami menyediakan 2 Jalur penyebrangan :

1.Jalur penyebrangan Desa Kombang dengan lama penyebrangan kurang lebih 1 jam
2. Jalur Penyebrangan melalui pelabuhan Kalianget dengan lama penyebrangan 2 jam.

Hubungi Kami :
Sumenep Adventure
082333390334 (WA)
087750066266 (CALL ONLY)
gililabakisland_id (LINE)
gililabak_island (INSTAGRAM)

Reply
avatar
Unknown
08 November, 2016 delete


Halo kawan, bingung merencanakan liburan kalian, yuk bareng kami ada TRIP UMUM harga Backpaker di setiap bulannya, jangan kawatir penjemputan di Surabaya dan Sidoarjo.

More info:
Halo Indonesia Tour - Travel
Call/Line/WA/SMS : 085730077308
BBM : 7ECC7D00
Cek keseruan TRIP kami di Instagram : halo_indonesia

Reply
avatar
mount-bromo.blogspot.com
01 September, 2019 delete This comment has been removed by the author.
avatar

Tinggalkan Komentar Anda di sini, Terima kasih telah berkunjung. EmoticonEmoticon

Subscribe to: Post Comments (Atom)

sering dibaca

  • GILI LABAK, SEPOTONG SURGA DI TIMUR MADURA
    Full tim kecuali bapak-bapaknya ( Foto di pelabuhan Kalianget )  Di pagi hari itu, tanggal 25 mei 2014, tepat  jam 03.30 pag...
  • Merapi Jalur Kinahrejo
    Saya selalu tertarik dengan sesuatu yang berbau tradisi dan budaya, apalagi tentang hubungan antara gunung dengan masyarakat lereng n...
  • WISATA ALAM POSONG
    Lanskap Posong dengan latar Gunung Sindoro Hari minggu kemarin, saya menyempatkan mengisi liburan ke taman wisata alam Posong yang ter...
  • Gunung Lawu jalur Candi Cetho (cerita foto)
    Gunung Lawu terletak diantara Desa Karanganyar Jawa tengah  yang juga berbatasan dengan Magetan Jawa timur mempunya 3 jalur pendakian res...
  • Membaca Diri
    Pada perjalanan yg menghangatkan ingatan. Langkah kaki gontai mengarah pada tujuan yg tak kunjung datang. Pelantun lagu kebeb...
  • Merbabu, Jalur Suwanting.
    Seringkali saya menyebut  gunung merbabu sebagai rinjani-nya Jawa. Memiliki tekstur keindahan sendiri, termasuk dengan sabanany...
  • Gunung Prau Yang Menawan
    Beberapa kali saya ke Gunung Prau, beberapa kali juga saya melewatinya dari jalur Desa Patak Banteng. Dan baru kali ini saya ke Gunung P...
  • Rindu (MONOLOG PAGI)
    Menunggu senja di pantai dekat rumah Rumah bagi saya adalah tempat yang begitu teduh, nyaman dan tenang. Rumah adalah surg...

media sosial


Copyright © #Travelnote
Created by Arlina Design | Distributed By Gooyaabi Templates